Total Tayangan Halaman

Minggu, 11 Desember 2011

Tanda - Tanda Ternak Kambing Yang Akan Melahirkan Dengan Penanganan Yang Tepat


BAB I
PENDAHULUAN



1.1         Latar Belakang

Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah “Bulan sabit yang subur” dan Turki) dan Eropa. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berbulu lurus dan kasar.
Ternak kambing memiliki potensi sebagai komponen yang penting diberbagai agro-ekosistem, karena memiliki kapasitas adaptasi yang relatif lebih baik dibandingkan dengan beberapa enis ternak ruminansia lain, seperti sapi dan domba. Dengan karakter yang mampu bertahan pada kondisi marjinal, ternak ini sering menjadi pilihan utama diberbagai komunitas petani, sehingga berkembang sentra-sentra produksi kambing yang menyebar diberbagai agriekosistem. Namun demikian, pengelolaan ternak kambing dalam sebagian besar masih dilakukan secara sambilan, walaupun secara finansial komoditas ini memiliki peran yang penting dalam perekonomian bagi peternakan.
Pengelolaan induk menjelang melahirkan, saat melahirkan dan beberapa saat setelah anak dilahirkan merupakan salah satu periode singkat namun kritis bagi pencapaian produktivitas seekor induk kambing. Diperlukan berbagai tindakan persiapan yang mendetail ataupun tindakan pada saat melahirkan maupun setelah dilahirkan untuk terutama mencegah kematian baik induk maupun anak yang dilahirkan. Sehubungan dengan itu, maka kemampuan menduga secara akurat saat melahirkan seekor induk akan sangat membantu keberhasilan manajemen melahirkan secara keseluruhan.

1.2         Tujuan
·                Mengidentifikasi tanda-tanda ternak kambing yang akan melahirkan.
·                Mempersiapkan ternak kambing yang akan melahirkan.
·                Mengetahui cara menolong ternak kambing yang mengalami kesulitan melahirkan.
·                Menagani dan erawat anak ternak yang baru dilahirkan dan induk yang baru melahirkan.


BAB II
HASIL PENGAMATAN


2.1         Gejala Ternak Kambing Yang Hampir Melahirkan

Beberapa tanda yang menunjukan bahwa seekor induk akan melahirkan perlu dipahami. Beberapa hari sebelum melahirkan maka terlihat ambing menjadi penuh , mengeras dan berkilat, walaupun dapat terjadi bahwa seekor induk tidak menunjukan perubahan pada ambing secara nyata saat menjelang melahirkan. Vulva mulai membengkak dan terjadi relaksasi otot didaerah pinggul. Tanda akan melahirkan semakin jelas beberapa jam sebelum melahirkan seperti induk sering berbaring dan berdiri, gelisah didalam kandang, sering memalingkan kepala kebagian belakang tubuh, keluarnya cairan putih dari vulva, mengangkat ekor dan mengeluarkan suara. Gejala tersebut dapat berlangsung singkat dalam beberapa jam atau berlangsung selama 12-24 jam. Pada umumnya seekor induk tidak membutuhkan pertolongan pada saat melahirkan kecuali pada kasus tertentu, misalnya posisi anak yang tidak normal. Penanganan kesehatan juga perlu diperhatikan apabila cairan yang keluar dari vulva berubah dari berwarna putih menjadi kemerahan.

2.2         Tahapan - Tahapan Kambing Saat Melahirkan

1.        Menjelang kelahiran (Pre Partus)

Menjelang kelahiran terjadi proses pengenduran pinggul, kontraksi rahim dan pelebaran leher rahim untuk memperlebar saluran peranakan dan memudahlan kelahiran. Pada tahapan ini ambing terlihat membesar dan puting susu terisi susu. Tanda-tanda lain terlihat vulva (bibir vagina) berwarna kemerah-merahan, membengkak, lembab, nafsu makan menurun, nampak gelisah, menggaruk-menggaruk ke tanah dan mengembik-embik. Tahapan ini bisa terjadi dalam waktu satu hari. Berakhirnya tahap ini ditandai pecahnya cairan ketuban.


2.        Kelahiran (Partus)

Proses kelahiran diawali dengan keluarnya kantong ketuban, setelah kantong air ini keluar dari vulva induk biasanya membaringkan diri, kemudian berdiri lalu berbaring kembali. Hal ini dapat terjadi beberapa kali sebelum melahirkan. Setelah kantong ketuban tersebut pecah tahapan selanjutnya dimulai dengan masuknya janin ke dalam saluran peranakan. Anak biasanya lahir kurang lebih 30 menit setelah kantung air keluar atau pecah. Ditandai dengan kambing merejan dan mendorong-dorong urat daging perutnya. Tahapan ini tidak boleh berjalan lebih dari satu jam. Pada kondisi normal janin akan keluar kurang lebih 15 menit. Apabila janin tidak keluar dalam waktu 45 menit dipastikan terjadi permasalahan kelahiran dan harus mendapat pertolongan.
Posisi kelahiran normal pada kambing ada 2 yaitu posisi anterior (kedepan) yaitu posisi kepala diletakkan pada kaki depan. Posisi posterior (ke belakang) yaitu kedua kaki belakang masuk dalam saluran peranakan dan bagian punggungnya mengarah ke punggung induk. Pada posisi ini biasanya memerlukan waktu lebih lama.
3.        Setelah melahirkan (Post Partus)

Pada tahap ini terjadi pengeluaran sisa-sisa setelah kelahiran (umumnya membutuhkan waktu paling lambat 12 jam). Pengecilan rahim ke ukuran normal membutuhkan waktu sampai 2 minggu. Pengosongan cairan yang berlebihan di rahim, sebagian cairan ini keluar pada masa setelah kelahiran atau lepasnya plasenta . Biasanya terlihat keluar lender dalam jumlah sedikit bercampur darah sampai 24 jam.
Beberapa masalah yang timbul pada tahapan ini :
a. Tertahannya sisa setelah kelahiran lebih dari 24 jam
b. Timbulnya lendir berwarna keruh menyerupai nanah dalam 2-3 jam setelah kelahiran
c. Adalahnya ledir yang semakin banyak, berbau busuk dan bernanah. Apabila tanda-tanda
tersebut maka harus segera diobati tau menghubungi tenaga medis peternakan.

2.3         Perawatan Anak Ternak Kambing Yang Baru Lahir

Hal penting yang perlu dilakukan adalah tindak agar terjalin hubungan induk-anak secara maksimal. Tindakan induk yang membersihkan seluruh tubuh anak dengan menjilat merupakan cara paling efektif menciptakan hubungan induk-anak yang baik pada waktu selanjutnya. Hubungan ini dapat mempengaruhi ketersediaan/akses air susu induk untuk anak yang baru dilahirkan. Seekor induk dapat menunjukan penolakan terhadap anaknya apabila hubungan ini tidak terbentuk sejak awal. Apabila induk menolak membersihkan anak yang lahir sebaiknya diberi bantuan dengan membaringkan anak didekat hidung induknya agar induk dapat membersihkan anaknya dengan menjilat sekujur tubuh. Apabila induk menolak membersihkan tubuh anaknya bersihkan seluruh tubuh anak dengan kain kering dan berswih dan bersihkan bagian kepala dan hidung agar anak dapat bernafas dengan lancar. Apabila anak tidak menunjukan gerakan bernafas secara normal lakukan bantuan dengan mencoba menempelkan jerani halus atau rumput kering kedalam rongga hidung untuk merangsang anak bernafas. Selanjutnya anak dapat diangkat dengan menarik kaki bagian belakang keatas sambil meremas sekujur badan dengan lembut.
Setelah proses kelahir berjalan dengan baik, maka tali pusar biasanya terputus pada saat induk berdiri. Untuk mencegah infeksi talipusar diolesi larutan iodine. Pemotongan tali pusar anal dapat meyebabkan pendarahan apabila pemotongan terlalu panajng. Disarankan pemotongan dilakukan dengan gunting yang bersih sepanjang 5-7 cm lalu diolesi dengan larutan iodium untuk mencegah infeksi. Tali pusar dapat dibiarkan terpotong sendiri.
Induk dan anak dapat ditempatkan pada kandang beranak portable ( 1,0 x 1,0 m) selama seminggu atau induk dikelompokan dalam kandang beranak. Pengelompokan induk dilakukan berdasarkan keseragaman bobot dan besaran anak. Besaran kelompok bervariasi dan tergantung skala usaha. Disarankan untuk membentuk 10-15 induk per kelompok pada usaha yang intensif.
Ringkasan langkah yang perlu diperhatian penanganan segera setelah melahirkan adalah sbb:
         Setelah melahirkan biarkan induk menjilat anak untuk membangun hubungan (kontak) induk-anak, sehingga induk akan mau merawat anak dengan baik dan untuk membersihkan dan mengeringkan tubuh anak dari cairan yang melekat agar dapat bernafas secara normal
         Pembersihan dapat dibantu menggunakan kain yang bersih
         Anak yang normal akan mampu berdiri dan menyusu dalam waktu 1 jam setelah dilahirkan.
         Pastikan bahwa anak segera menyusui induk dalam 4 jam pertama setelah melahirkan.
         Anak yang menyusui induk dalam kurun waktu 4 jam pertama setelah melahirkan akan mendapat kolostrum yang akan menguatkan daya tahan anak terhadap serangan penyakit.Apabila anak yang baru lahir lemah sehingga tidak mampu mennyusu, perlu dibantu menyusukan ke induk atau gunakan botol susu atau tabung alat suntik (tanapa jarum)) berisi kolostrum yang diperah dari induknya.
 
BAB III
KESIMPULAN


1.        Gejala ternak yang hampir melahirkan Pinggul mengendur, ambing tampak besar dan putting susu terisi penuh, alat kelamin bengkak kemerah-merahan dan lembab, gelisah, nafsu makan menurun.
2.        Tahapan - tahapan ternak kambing melahirkan terdiri dari bberapa tahapan diantaranya Menjelang kelahiran (Pre Partus), kelahiran (Partus), Setelah melahirkan (Post Partus).
3.        Anak ternak kambing yang baru lahir umumnya memerlukan perawatan khusus agar kondisinya cepat kuat dan terhindar dari penyakit dan infeksi.


DAFTAR PUSTAKA


Donkin, E.F. and P.A. Boyazoglu. 2004. Diseases and mortality of goat kids in South Africa milk goat herd. South Africa J. Anim. Sci. 34 (suppl.) 258- 261.

Ronohardjo, P dkk. 1984. Penuntun Kesehatan Ternak Kambing. Balitbangnak Deptan. Bogor.

Small Ruminant-CRSP. 1997. Sheep and Goat Production Handbook for Southeast Asia. R.C. Merkel, and Subandriyo (Eds). 213 hal.

Vincent, B. 2005. Farming Meat Goats. Breeding, Production and Marketing. Landlinks Press, Coolingwood, Australia. 267 p.